Aku adalah aku. Seorang gadis biasa tapi punya cita luar biasa. Punya impian tinggi melangit tak siapa pun tahu kecuali Dia. Aku tak tipu. Lihat sana. Lihat sini. Semuanya ingin aku gapai. Tapi aku tak lupa. Aku hanya insan biasa. Apa saja keinginan aku pastinya terbatas. Mana mungkin semuanya dapat aku genggam begitu saja. Perlukan usaha. Ingin sekali aku menjadi sang puteri yang dikelilingi bidadari yang cantik rupanya. Percaya tak? Tak. Aku hanya menipu. Hakikatnya aku cemburu sekali dengan manusia sekekeliling aku yang pada mata kasar aku begitu sempurna. Tapi pada lumrahnya aku tak ingin jadi seperti mereka. Sebab pada aku, manusia itu Tuhan ciptakan pelbagai. Kalau mereka dengan aku sama, mana mungkin aku dapat bezakan ciptaan Tuhan yang serba indah itu, kan? Pokok pangkalnya, siapa pun aku pada saat ini, pada detik ini, aku adalah aku. Aku yang kalian kenal sekarang adalah aku. Tak ingin aku jadi plastik sebab tak ubah seperti hipokrit. Apa gunanya pada pandangan manusia aku sempurna, tapi depan Tuhan aku lemah dengan dosa? Biarkan. Biarkan aku dalam kelabu. Itu aku lebih rela. Ya, rela. Dari hidup dalam pelangi yang bakal menghilang, lebih baik kelabu, kan?

Aku hamba Tuhan bukan hamba manusia.